Shisen garden: An Angel's Contemplation

Kami mengundang Anda untuk memberikan komentar maupun pertanyaan di setiap artikel. Bila Anda tertarik, kami dengan senang hati menyambut Anda menjadi salah satu penulis kami.

Sunday 9 November 2008

An Angel's Contemplation


Monolog Rinoa part 1: Beginning

(Malam hari, 10 menit menjelang tengah malam, Rinoa ada di kamarnya)

Hari ini, tepat 2 bulan setelah pertarungan kami melawan Sorceress Ultimecia… yah… kami, maksudku Selphie, Quistis, Zell, Irvine, Squall dan aku, Rinoa. Lebih tepatnya lagi… Sorceress Rinoa. Pada awalnya, aku tidak bisa menerima bahwa aku, Rinoa Heartilly, menjadi seorang Sorceress. Aku takut, dunia akan memusuhi aku dan orang-orang yang aku kenal akan menjauhi aku, terlebih lagi Squall… setelah semua yang kami alami bersama, aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku tanpa dia…

Dan lagi, yang lebih aku takutkan adalah… mungkin suatu saat akan ada seseorang, sorceress lain, lebih jahat dan kejam dari Ultimecia maupun Adel, dan mungkin mempunyai ambisi yang lebih dari sekedar time compression, dan akan menggunakan aku sebagai alat, seperti yang dilakukan Ultimecia. Yah… dia menggunakanku untuk membebaskan Adel. Dan terjadilah semua itu… hmm... aku sedang tidak ingin mengingatnya…

Saat ini aku masih tinggal di Balamb Garden. Aku rasa Cid melakukan itu agar Garden bisa mengawasiku… yah, tugas utama Garden kan mendidik para SeeD untuk memusnahkan para Sorceress. Tapi aku juga merasa, tinggalnya aku di Balamb Garden ini karena campur tangan Squall sebagai Commander. Bagaimana tidak? Cid memberiku sebuah kamar tepat di sebelah Dorm Squall. Apa Squall yang memintanya? Aku tidak tahu… tapi aku senang bisa berada dekat Squall. Kami bisa lebih sering bertemu, tidak peduli apa yang akan dikatakan murid lain. Ah, ya... aku dan Squall bisa dibilang sedang pacaran. Meski Squall tidak pernah memintaku menjadi pacarnya, tapi kami sama-sama tahu kalau aku cinta Squall, dan Squall juga sayang aku. Tidak butuh kata-kata bagi kami berdua untuk bisa saling mengerti perasaan kami. Kami tahu begitu saja. Dan tidak butuh kata-kata bagi kami untuk tahu bahwa kami adalah... umm... yah... ‘kekasih’ mungkin kata yang tepat.

Hmm… mungkin juga alasan Cid menempatkanku di kamar dekat Dorm Squall adalah agar aku bisa selalu dekat dengan Sorceress’ Knight… ya, Squall adalah knight-ku. Squall Leonhart adalah Sorceress’ Knight dari Sorceress Rinoa Heartilly siapa yang tidak tahu itu? Gara-gara title itu, orang-orang di Balamb memperlakukan aku jadi sedikit berbeda. Entah karena aku seorang sorceress, atau karena aku adalah pacar Squall Leonhart, Commander of Balamb Garden sekaligus anak dari presiden Esthar. Ah, selama aku dan Squall tidak diganggu ketika kami sedang berdua saja, terserah mereka mau memperlakukan aku seperti apa.

Pada awalnya aku memang merasa sedikit risih… bayangkan, aku hanya gadis asing, anak seorang jendral Galbadia yang sempat berada di bawah kekuasaan Edea ketika ia dikontrol Ultimecia, dan lebih lagi, aku seorang Sorceress. Aku merasa sangat tidak nyaman pada hari-hari pertamaku di Balamb Garden. Hmm... yah, banyak berbagai rumor tentangku. Ada yang bilang mereka membiarkan aku tinggal di Garden dengan tujuan untuk mengurungku, karena dunia masih takut akan kehadiran sorceress, dan rumor lainnya. Tapi berkat Selphie, Quistis, Zell, Cid, dan tentu saja Squall… yah… aku mulai bisa beradaptasi dan tidak memperdulikan rumor-rumor itu. Mereka dengan baik hati membawaku berkeliling. Zell mengajakku mencicipi semua makanan di Cafeteria, Selphie mengajakku mengendarai mobil-mobil Garden dan melihat-lihat Quad, Quistis menunjukkan Library padaku, Dr. kadowaki menunjukkan berbagai peralatan canggih di Infirmary, Squall menemani aku ketika aku sangat penasaran dengan bagian dalam Training Center, dan Squall juga yang menemani aku mengelilingi bagian Garden lain yang belum pernah aku datangi, termasuk ‘Secret Area’ di Training Center. Hmm... Squall tahu dari mana soal Secret Area ini ya?

(Rinoa duduk di dekat jendela dalam kegelapan. Ia melihat laut di malam hari. Balamb Garden sedang terbang di atas laut Balamb)

Kalau dipikir… semua ini berawal dari pesta itu. Pesta kelulusan atau semacamnya… aku datang ke pesta itu dengan niat untuk meminta secara langsung pada Cid tentang bantuan SeeD. Aku pikir, begitu kami, para Forest Owls memiliki SeeD dalam tim kami, maka semuanya akan beres. Tapi aku kemudian tahu bahwa semua itu tak semudah yang aku bayangkan…

Aku bertemu Squall di pesta itu. Aku baru saja memasuki Aula dan mengedarkan pandangan mencari Cid, ketika melihatnya. Diantara sekian banyak orang di Aula itu, hanya dia yang menyendiri, diam di pojokan. Dia sedang melihat ke atas. Karena penasaran apa yang dilihatnya, aku juga melihat ke atas, ternyata hanya bintang jatuh. Apa dia juga sedang mengucapkan permohonan? Permohonan macam apa?

Sepertinya dia menyadari kalau aku menatapnya, karena dia juga menatapku. Atau itu karena aku cukup menarik? Ah, sudahlah... Aku menunjuk ke atas, dan dia mengangguk. Hei… apa itu artinya dia mengerti maksudku? Aku merasa dia cukup menarik, dan aku menghampirinya.

Aku mencoba mengajak dia berdansa, tapi dia menolak. Hmm… tidak ada seorangpun yang boleh melakukan ini pada Rinoa Heartilly. Aku dipanggil ‘Princess’ oleh Zone dan Watts bukan tanpa alasan. Aku mencoba ‘menghipnotisnya’ dan dia tetap menolak dan berkata kalau dia tidak bisa dansa. Tapi, aku tetap memaksanya. Dan anehnya, dia menurut saja ketika aku menariknya ke lantai dansa. Hmm... kalau dipikir, sebenarnya dia bisa saja menolak ajakanku waktu itu. Dia laki-laki, tentu saja punya tenaga yang lebih besar untuk membuat aku berhenti menyeretnya ke lantai dansa. Tapi dia tidak lakukan itu. Kenapa ya...? mungkin hipnotisku waktu itu berhasil? Atau pada dasarnya dia memang sudah tertarik padaku?

Kami berdansa di lantai dansa dengan…umm…. Payah. Dia menginjak kakiku berkali-kali, dan di pertengahan lagu, dia tiba-tiba pergi begitu saja. Untung aku masih sempat menahannya… aku berusaha meyakinkan Squall dengan memberinya senyuman termanis yang bisa aku berikan, aku berusaha meyakinkannya. Aku kembali meletakkan tangan kanannya di pinggangku, dan menggenggam tangan kirinya. Kali ini berhasil! Kami berdansa dengan baik, dan bahkan aku pun tidak tahu kenapa ia tiba-tiba bisa berdansa dengan baik.

Tepat ketika lagu selesai, aku melihat Cid. Dan tanpa mengucapkan salam atau sepatah katapun, aku meninggalkannya. Umm… aku sedikit menyesal, kenapa aku berbuat begitu ya? Tapi, niatku pada waktu itu adalah untuk menemui Cid. Jadi… ah, tapi seharusnya paling tidak aku memperkenalkan diri atau tahu namanya… tapi, setelah itu aku selalu memikirkannya. Akh... aku sempat menyesal tidak sempat menanyakan namanya. Dia menarik, dan juga terlihat gagah... hmm... waktu itu aku menyesal sampai tidak bisa tidur semalaman. Aku baru bisa tidur jam 2 pagi...

Tapi, setidaknya kami bisa bertemu lagi. Karena dia adalah SeeD yang ditugaskan Cid untuk membantu Forest Owl bersama Zell dan Selphie. Aku cukup kaget waktu mengetahui kalau SeeD yang dikirim Cid adalah SeeD yang baru saja lulus. Hmm... tapi sekarang aku malah bersyukur Cid mengirimkan Squall dan bukan yang lain. Seandainya waktu itu Cid mengirimkan orang lain selain Squall... fuh, aku tidak tahu bagaimana akhir ceritaku nanti. Yang jelas, aku senang akhirnya kami, aku dan Squall Leonhart bisa bersama. Sangat amat senang sekali. Apa mungkin kami akan terus bersama? Hmm… aku juga tidak tahu…

Tapi aku harap begitu… aku ingin selalu bersama dengan my knight in shining armor…
Hmm… apakah namaku akan berubah menjadi Rinoa Leonhart ya?

(Rinoa menutup mata dan tertidur… sementara Squall yang berada di luar Dorm Rinoa, membatalkan niatnya utuk mengetuk pintu Dorm Rinoa dan memutuskan untuk kembali ke Dorm miliknya sendiri…)

No comments:

Post a Comment

Komentar, pertanyaan, dan saran

Valuebux!