Shisen garden: Pelajaran VII : Kanji

Kami mengundang Anda untuk memberikan komentar maupun pertanyaan di setiap artikel. Bila Anda tertarik, kami dengan senang hati menyambut Anda menjadi salah satu penulis kami.

Tuesday 29 July 2008

Pelajaran VII : Kanji

Sekarang kita sampai pada pelajaran terakhir mengenai huruf. Ya, huruf terakhir yang akan dipelajari adalah huruf kanji. Di awal pelajaran saya pernah menyebutkan bahwa kanji adalah kelompok huruf yang paling sulit. Itu memang benar, tapi tidak selalu demikian. Karena nantinya, jika kalian sudah bisa membaca kanji, kalian malah akan merasakan bahwa membaca kanji jauh lebih enak daripada hiragana atau katakana. Tidak percaya? Coba saja sendiri.

Saya tidak bercanda, membaca kanji yang sudah dimengerti memang lebih enak. Begini, kalau untuk menuliskannya, satu huruf kanji memang tidak akan bisa dihafal hanya dengan sekali baca atau sekali tulis, pastinya harus berkali-kali. Tapi, huruf kanji yang bisa dibilang rumit itu mempunyai keunikan tersendiri, yang membuatnya dapat dikenali hanya dengan sekali lihat. Coba bandingkan ini, 東京 dan とうきょう. Dalam jangkauan pandangan, huruf kanji barusan langsung terbaca semua karena hanya berupa 2 karakter, sedangkan hiragana yang ada di sebelahnya memakan tempat 5 karakter. Kalau ditanya mana yang lebih cepat selesai dibaca, jelas kanji.

Kuharap penjelasanku bisa dimengerti. Sekarang saya akan membahas beberapa hal mengenai kanji. Pernahkah kalian melihat huruf kanji? Semoga pernah, paling tidak, yang barusan. Lalu, pernahkah kalian melihat sebuah huruf kanji dengan beberapa huruf kecil di atasnya? Kalau kalian sudah mengikuti pelajaran yang lalu, kalian tentunya tahu bahwa huruf-huruf itu adalah huruf hiragana. Nah, huruf-huruf hiragana tersebut namanya furigana. Furigana digunakan untuk menunjukkan cara membaca huruf kanji yang ada di bawahnya. Biasanya furigana ditambahkan pada setiap huruf kanji di manga atau anime, tapi untuk anime yang memberikan nuansa 'kurang modern' (tapi bukan berarti harus tua) seperti contoh Samurai 7, furigana hanya dibubuhkan pada kanji-kanji yang dianggap sulit, tentu saja patokan 'sulit'-nya bukan pada kalian.

Selain furigana, sebenarnya masih ada yang namanya 'kumimoji'. Kalau furigana letaknya di atas kanji, kumimoji terletak di sebelah kanji, masih dalam barisan kalimat. Penggunaan ini bisa kalian lihat di artikel pelajaran bahasa Jepangnya majalah Animonster, contoh lainnya memang agak jarang. Misalnya begini, 緋村「ひむら」 dibaca himura.

Apakah ada yang mau bertanya, berapa jumlah huruf kanji yang ada? Sebuah kamus yang bisa dibilang terlengkap, namanya 'Daikanwa Jiten', memuat 50.000 huruf kanji. Banyak? jangan terlalu memusingkan itu, karena dari jumlah sebesar itu, kebanyakan sudah tidak lazim dipakai lagi. Lagian, tidak ada yang mewajibkan kalian untuk menghafal 50ribu huruf supaya bisa menguasai bahasa Jepang,kan?

Harusnya ini kuberitahu di awal, tapi tidak apa, bahwa huruf kanji sebenarnya berasal dari Cina. Ya, awalnya bahasa Jepang tidak punya tulisan, lalu belakangan tulisan-tulisan Cina masuk ke Jepang. Saat tulisan-tulisan tersebut bisa dibaca, lalu diadaptasi oleh orang Jepang untuk menuliskan bahasa Jepang, dengan perubahan dan tambahan di sana sini untuk menyesuaikan dengan gramatikal bahasa Jepang. Dan 'kanji' sendiri bila hurufnya dibaca dengan bahasa Mandarin akan berbunyi 'hanzi'(漢字), yang artinya huruf Han, atau lebih dikenal sebagai huruf Mandarin, sama saja,kan?

Onyomi

Cukup dengan sejarah, sekarang akan kujelaskan tentang cara membacanya, bagian yang mungkin sudah ditunggu-tunggu. Pada dasarnya setiap huruf kanji bisa dibaca dengan 2 cara, yang pertama adalah 音読み (on-yo-mi) dan kedua adalah 訓読み (kun-yo-mi). Onyomi sering disingkat 'on' dan kunyomi sering disingkat 'kun', jadi, bila ada on atau kun, itu menandakan yang sedang dibahas adalah cara membaca kanji. Jadi, kesimpulannya, satu huruf kanji bisa dibaca dengan berbagai cara. Kalau diambil rata-rata satu huruf ada 2 jenis cara baca, maka 50.000 huruf kali 2 = 100 cara baca berbeda.... hanya menakut-nakuti.

Apa itu onyomi? Adalah cara baca huruf kanji yang bisa dibilang 'cara baca Cina'. Begini, tadi sudah kubilang bahwa huruf kanji berasal dari Cina, dan bisa dibaca dalam bahasa Mandarin. Nah, untuk onyomi, cara bacanya terdengar tidak beda-beda jauh dari cara bacanya dalam bahasa Mandarin. Misal saja 天 (ten) dalam bahasa Jepang, yang di dalam kurung adalah cara baca onyomi, coba bandingkan dengan cara bacanya dalam Mandarin, yaitu 'tian'. Lebih terdengar seperti orang Jepang yang berusaha meniru suara orang Cina tanpa meninggalkan logat Jepangnya, ya, kira-kira begitu. Ciri-cirinya jelas, karena 'meniru' pengucapan Cina, maka onyomi kebanyakan hanya berbunyi satu silabel. Contoh lainnya seperti 'ho' pada hokage, yang berarti api, 'shin' yang berarti hati, dan lainnya. Bagi yang bisa atau pernah belajar bahasa mandarin, onyomi akan gampang sekali dikenali.

Onyomi pada satu huruf tidak hanya satu jenis. Ada onyomi yang dikenal dengan 'go-on', 'kan-on', 'too-on', dan 'kanyoo-on'. Semuanya itu pembagian lebih lanjut dari onyomi. Tidak akan kujelaskan lebih lanjut, hanya sekedar memberitahu bahwa cara membacanya banyak sekali, misalnya ini, 珠 (mutiara) bisa dibaca shu (go-on, kan-on), ju (too-on), dan zu (kanyoo-on). Lebih baik terkejut sekarang daripada nanti.

Kunyomi

Cukup dengan onyomi, sekarang kunyomi. Kalau onyomi adalah cara baca Cina, maka kunyomi adalah cara baca Jepang, sederhananya seperti itu. Berlawanan dengan on, kun (singkatan kunyomi) sering kali lebih dari satu silabel, ada juga yang hanya satu, tapi kebanyakan lebih dari itu. Ini dikarenakan yang dibaca pada kun adalah 'bahasa Jepang asli', yang sebelumnya tidak ada tulisannya, baru belakangan saat huruf Cina dikenal, digunakan huruf yang bermakna sama untuk menuliskannya.

Seperti on, ada huruf kanji yang kun-nya lebih dari satu, tapi tidak ada pembagian lebih lanjut mengenai jenis kun seperti pada on. Begitu pula sebaliknya, ada juga huruf yang hanya memiliki on tapi tidak ada kun. Contoh kanji berikut kun-nya antara lain: 西「にし」 (nishi = barat) 、東「ひがし」 (higashi =timur) 、中「なか」 (naka = tengah)、山「やま」 (yama = gunung) dan lain-lain. Untuk pemberian nama, biasanya menggunakan kun. Sekedar tambahan, ada kanji yang kun-nya sampai 5 silabel, misalnya 承る「うけたまわる」 (uketamawaru), dan 志「こころざし」 (kokorozashi).

Nah, sekarang kurasa kalian sudah mengerti mengenai kun-on. Berikutnya adalah cara menentukannya. Sebenarnya saya tidak bisa membantu banyak dalam hal ini, karena bahkan bagi orang Jepang sendiri belum tentu bisa menentukan pembacaan yang tepat untuk sebuah kanji yang baru dikenal. Kanji yang berdampingan bisa saja dibaca dengan variasi on-on, kun-kun, kun-on, maupun on-kun. Jadi, saranku supaya bisa menguasainya, belajarlah dari pengalaman, itu saja. Biasanya dalam opening-ending anime kan ada tulisan liriknya di sudut layar, nah, di situlah kesempatan yang baik untuk mempelajari kanji. Bisa juga kalau kalian punya scan cover cd lagu bahasa Jepang, pelototin saja kanji yang ada di liriknya, lumayan. Alternatif terakhir, dari kamus. Banyak kok kamus yang sekaligus memuat kanji. Tapi kalau kamusnya mahal, masih ada solusi, download saja kamus elektronik. Untuk mempelajari kanji, kusarankan untuk mencoba Jishop v 4.0. Versinya sih terserah, tapi yang sudah ku-tes adalah 4.0, freeware yang tahan 30 hari, lumayan. Selebihnya untuk kamus ini akan kubahas di post lainnya, mungkin pada freeware atau download, tunggu saja.

Sampai di sini materi pokoknya sudah selesai, mungkin akan kutambahkan sedikit trivia. Pernahkan kalian memperhatikan saat nama "Light" di Death Note dituliskan? Bila kalian memperhatikannya, maka kalian akan mendapati bahwa "light" ditulis dengan huruf kanji "月". Huruf ini sebenarnya berarti bulan, yang bisa dibaca 'tsuki'. Tapi karena pada dasarnya orang-orang Jepang cepat sekali menyerap budaya asing, jadilah 'nama alternatif nan kreatif' seperti ini. Masih banyak contoh lainnya, misalnya 天使 yang dibaca 'enjeru', meniru bunyi 'angel', meskipun sebenarnya dibaca 'tenshi'. 地球 yang dibaca 'Asu' (earth), dan termasuk 完 yang dibaca 'eNdo', nama salah seorang staff Shisen garden.

Cukup sekian dulu untuk kanji, semoga kalian tidak stres apalagi sampai muntah darah karena mempelajari kanji.

2 comments:

  1. This is a nice blog. I like it!

    ReplyDelete
  2. COOL!!
    I've never seen sharing blog like this.

    ReplyDelete

Komentar, pertanyaan, dan saran

Valuebux!