Shisen garden: Pelajaran VI : Hiragana

Kami mengundang Anda untuk memberikan komentar maupun pertanyaan di setiap artikel. Bila Anda tertarik, kami dengan senang hati menyambut Anda menjadi salah satu penulis kami.

Thursday, 10 July 2008

Pelajaran VI : Hiragana

Sekarang kita akan mempelajari hiragana, kelompok huruf yang kedua. Hiragana akan sangat mudah dipahami bila kalian telah sebelumnya mempelajari katakana dengan saksama. Dalam hiragana terdapat banyak hal yang sama dengan katakana, jadi bila kusebutkan sesuatu yang agaknya asing, tidak akan kujelaskan lagi di sini karena sudah kujelaskan dalam pelajaran yang lalu mengenai katakana. Dengan kata lain, bila tidak mengerti dan tidak kujelaskan, buka kembali pelajaran sebelumnya.

Lagi-lagi, seperti katakana, hiragana terdiri atas 46 huruf dasar. Ditandai dalam tabel sebagai huruf berwarna biru, 2 huruf yang romajinya berwarna merah tidak perlu dihiraukan, karena sudah tidak dipakai lagi. Tidak perlu kujelaskan panjang lebar karena susunannya sama persis dengan katakana, hanya bentuk hurufnya saja yang berbeda. Namun demikian, bila kalian perhatikan, bentuknya bisa dibilang tidak jauh berubah, gunakan saja imajinasimu.

Kemudian 25 huruf pengembangan, yang ditandai dengan huruf berwarna hitam, terletak dibawah huruf dasar. Sama dengan katakana, huruf-huruf tersebut merupakan huruf dasar yang diberi dakuten (tanda petik), dan untuk barisan huruf ha-hi-fu-he-ho bisa diberi dakuten untuk membentuk konsonan 'p-'. Bila mengalami kesulitan mengerti, baca pelajaran yang lalu. Benar-benar tidak ada perubahan selain bentuk hurufnya.

Kemudian sisanya yang berada dalam kolom berwarna orange muda, di sisi kanan tabel. Itu semua adalah huruf kombinasi, seperti dalam katakana. Hanya huruf konsonan dengan vokal '-i' yang dikombinasikan dengan huruf ya-yu-yo, itu saja. Sedangkan di bawahnya adalah konsonan ber-handakuten dan dakuten. Sederhana,bukan?

Nah, sekarang perbedaannya dengan katakana. Bila dalam katakana digunakan satu garis horisontal untuk menandakan pemanjangan vokal (kuharap kalian mengerti), maka dalam hiragana tidak digunakan garis. Yang dipakai adalah dengan menambahkan satu lagi vokal di belakangnya. Contoh, ラーメン (raa-men) dalam katakana, bila dalam hiragana akan ditulis らあめん (raa-men). Apa terlihat perbedaannya? garis dalam katakana telah diganti dengan huruf 'a' dalam hiragana. Oh, ya, mungkin ini agak terlambat kuberitahu, tapi supaya kompi kalian bisa membaca hiragana-katakana dan kanji, kalian harus menginstal dulu paket east asian language, instalnya pakai cd WINDOWS yang kalian gunakan dalam menginstal sistem operasi.

Sebenarnya ada juga yang menulis perpanjangan nada dalam hiragana menggunakan cara katana (garis). Ya, tidak bisa dibilang benar, tapi tidak bisa dilarang juga. Jadi, bila kalian menemukan hal seperti itu, jangan terkejut dan ingatlah bahwa itu bukan standar formal.

Bicara soal ke-tidak standar-an, masih ada satu kebiasaan lagi. Yaitu menyingkat ない (na-i) menjadi ん (n). Hanya bisa dimengerti bila dilihat dalam kalimat. Misalnya begini, わからない (wakaranai = tidak mengerti) ada yang menyingkatnya menjadi わからん (wakaran). Tidak kuanjurkan, tapi tidak kularang. Ya.. seperti tadi, mengerti bahwa itu tidak formal, dan tahu kapan bisa menggunakannya.

Selebihnya mengenai aturan membaca, masih sama dengan katakana. Aturan sukuon (huruf kecil 'tsu') masih berlaku, bedanya hanya ini, menggunakan huruf yang ini : っ. Lalu mengenai ke-7 huruf kecil lainnya, masih sama, tidak ada perbedaan. Hanya, ingat ini, huruf kecil a-i-u-e-o dalam hiragana bukan termasuk huruf yang formal. Karena hiragana tidak digunakan untuk membunyikan lafal-lafal yang tidak terjangkau, tidak ada huruf modern seperti katakana. Dengan kata lain, tabel yang kuberikan sudah lengkap, dan jauh lebih sedikit daripada tabel katakana (lega, bukan?).

Dan yang terakhir, fungsi hiragana. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata yang asli berasal dari bahasa Jepang. Ini termasuk menuliskan percakapan, dan kata-kata yang membentuk kalimat. Misalnya か (ka) yang akan membentuk kalimat tanya, と (to) yang artinya 'dan', dan lainnya. Hiragana juga digunakan untuk menggantikan kanji. Jadi, bila ada kanji, dan akan dituliskan cara bacanya, atau bermaksud menulis cara bacanya menggantikan huruf kanji tersebut, maka digunakan hiragana. Kata sandang seperti '-san', '-chan', '-kun', '-sama', '-dono', dan lain-lain juga ditulis dalam hiragana. Dan satu lagi, bila kalian pernah melihat tulisan-tulisan kecil di atas huruf kanji, itu namanya furigana, untuk menjelaskan cara baca suatu kanji, dan ditulis juga dalam hiragana. Itu saja, dengan ini sudah selesai untuk hiragana. Sudah kubilang, kan, kalau kalian sudah menguasai katakan, bagian ini terasa sangat ringan.

Bila ada pertanyaan, segera ajukan di sini.

No comments:

Post a Comment

Komentar, pertanyaan, dan saran

Valuebux!